Jumlah Planet Lebih Banyak Dari Jumlah Pasir

Apakah sebuah alam semesta memiliki ujungnya dan berapa besarkah sebuah alam semesta. Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak anda sesekali. Namun pertanyaan ini telah di pertanyakan oleh sains selama peradaban manusia dan sampai sekarang sangat sulit untuk menjawab apakah sebuah alam semesta memiliki ujungnya atau yang di terbatas (finity) atau tidak terbatas (infinity). Karena tidak tahu akan batasan alam semesta ini maka besaran alam semesta pun tidak bisa di jawab.

Namun itu jika berbicara tentang alam semesta secara keseluruhan yang masih di luar pengetahuan sains dan hanya berdasarkan pada spekulasi teori. Namun alam semesta ini bisa di amati seberapa besar dan alam semesta yang teramati oleh sains inilah yang di ketahui oleh manusia sampai sekarang. Alam semesta yang teramati ini di sebut juga dengan observable universe dimana jumlah keseluran planetnnya jauh lebih banyak dari pada jumlah seluruh butiran pasir yang ada di dunia dengan perbandingan 1 butir pasir di banding 1 planet masih kalah jumlah pasir di bumi ini. Sampai disini anda bisa membayangkan seberapa besar alam semesta kita yang baru bisa teramati. Belum lagi kalau nanti apa yang bisa sains amati bertambah maka alam semesta ini akan bertambah besar lagi

Penjelasan Ringkas Alam Semesta Teramati

Untuk bisa menjelaskan alam semesta yang teramati maka yang bisa di lakukan tidak bisa di pisah dari bumi tempat manusia hidup ini. Dari bumi inilah semuanya di amati, dan oleh karena itu alam semesta yang termati ini berdasrkan persepsi atau sudut pandang bumi saja. Dan jika di amati dari tempat atau planet lain mungkin alam semesta tersebut akan berbeda lagi.

Cahaya adalah hal tercepat di dunia. Tidak ada mobil, pesawat, kereta, atau hewan tercepat di dunia ini yang bisa mengalahkan sesuatu yang ada di deket kita yang di sebut dengan cahaya. Pernahkah pada saat hujan anda melihat kilatan petir di langit yang menerangi malam secara tiba tiba kemudian suara geluduk petirnya baru terdengar beberapa detik kemudian. Ya itu lah cahaya yang bahkan lebih cepat daripada suara. Kecepatan laju cahaya adalah 299.792.458 meter per detik. Dan di dalam ilmu sains astronomi satu pengukuran jarak adalah menggunakan cahaya semua karena sudah tidak mungkin diukur lagi dalam satuan kilometer atau mil. Cahaya yang sangat cepat inilah yang di sepakati para ilmuwan sebagai satu waktu untuk mengukur jarak di alam semesta kita dan biasanya sudah memakai tahun cahaya. Seperti yang di tulis diatas bahwa dalam 1 detik cahaya hampir menembus kecepatan tiga ratus ribu meter satu detiknya maka dalam 1 tahun cahaya jarak yang bisa di tempuh adalah 9.467.280.000.000 km satu tahunnya atau 9 trilyun kilometer lebih.

Bumi kita, dan planet planet sekitar yang kita pelajari semasa sekolah hanyalah sekumpulan tata surya kecil yang berorientasi pada matahari saja. Bahkan matahari nan jauh di luar sana hanya di perlukan 8 menit cahaya untuk menempuhnya. Dan tata surya ini merupakan bagian dari galaksi kita yang di sebut milky way yang merupakan rumah bagi dua ribu bintang yang membutuhkan waktu 100.000 tahun cahaya untuk menuju 1 sisi ke sisi lainya. Dari galaksi nan kecil ini kemudian akan berkembang ke local grup, hingga ke virgo super cluster yang merupakan tempat bagi jutaan galaksi sampai ke lanikea supercluster yang sangat banyak dimana total keseluruhan alam semesta yang bisa teramati manusia di bumi adalah dengan jarak 13.8 milyar tahun cahaya